Jurnal Pakar guru https://ejournal-leader.com/index.php/pakar <p><strong>Jurnal Pakar Guru</strong> is an educational journal managed by the Eduleadership in collaboration with the Department of Educational Administration at the Indonesian University of Education and PROMAPI (Professional Association of Indonesian Education Managers and Administrators) which contains articles/written papers of teachers with action research method. This journal is published three times a year in March, July and November.</p> Eduleadership en-US Jurnal Pakar guru 2798-9844 PENGGUNAAN MODEL SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/54 <p>Abstrak</p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII C yang ber jumlah 38 orang. Upaya meningkatkan kemampuan bepikir kritis peserta didik dengan menggunakan model pembelajarn saintifik dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan, yang terdiri dari empat langkah merujuk pada model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Berdasarkan penelitian menunjukkan penggunaan model pembelajaran saintifik pada materi Teorema Pythagoras dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini berdasarkan pada data analisis hasil kegiatan penelitian. Sebelumnya ketercapain &nbsp;penggunaan model pembelajaran saintifik hanya 49% ( katagori kurang), kemudian meningkat menjadi 63% ( katagori cukup) dan meningkat menjadi 84 % (katagori baik), sedangkan kemampuan berpikir krirtisnya berawal dari &nbsp;52%( katagori kurang), kemudian meningkat menjadi 65%( katagori cukup) dan menjadi 86% ( katagori baik). Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran saintifik pada materi Teorema Pythagoras dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.kelas VIII C di SMP Negeri 1 Cikancung.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: berpikir kritis;keterampilan abad 21; model pembelajaran saintifik</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Abstract</em></p> <p>The purpose of this study was to obtain an overview of students' critical thinking skills on the Pythagorean Theorem material in class VIII C, totaling 38 people. Efforts to improve students' critical thinking skills using scientific learning models were carried out through Classroom Action Research which was carried out in two cycle, each cycle consists of two meetings, which consists of four steps referring to the model developed by Kurt Lewin, namely planning, action, observation and reflection. critical of students. This is based on data analysis of the results of research activities. Previously, the achievement of using scientific learning models was only 49% (less category), then increased to 63% (enough category) and increased to 84% (good category), while critical thinking skills started from 52% (less category), then increased to 65 % (enough category) and to 86% (good category). Based on these data, it can be concluded that the use of scientific learning models in the Pythagorean Theorem material can improve students' critical thinking skills in class VIII C at SMP Negeri 1 Cikancung.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: critical thinking; 21st century skills; scientific learning model</p> Reni Resmanawati Copyright (c) 2022 Jurnal Pakar guru https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 196 204 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI SENYAWA KARBON KELAS XII https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/39 <p>Dilihat dari hasil belajar kimia siswa kelas XII-IPA 2 SMA Negeri 1 Cimahi pada pembahsan sebelumnya, nilai rata-rata siswa menunjukan pada angka 68.78. Metode yang digunakan pada pembelajaran sebelumnya tidak menunjukan hasil standar ketuntasan belajar dikarena kurangnya latihan soal yang diberikan oleh guru kepada siswa. Model pembelajaran problem solving secara teori baik, namun belum diketahui apabila digunakan dalam kemampuan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga diharapkan dapat mencapai standar ketuntasan belajar. Tujuan penelitian ini yaitu agar siswa dapat meningkatkan hasil pembelajaran ketuntasan belajar yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran problem solving pada materi Senyawa Karbon. Penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yang dilaksanakan pada siswa XI-IPA 2 SMA Negeri 1 Cimahi. Pada setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan tes, observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 74.75, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81.25. Ketuntasan belajar belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I adalah 67.5%, kemudian pada siklus II sebesar 95%. Peningkatan hasil belajar siswa ini diikuti dengan peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran.</p> Eri Riabudiarty Copyright (c) 2022 Jurnal Pakar guru https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-06-30 2022-06-30 2 2 173 181 MODEL PEMBELAJARAN PBL MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA DI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/42 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan PBL pada materi pembelajaran Larutan Penyangga. Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 1Tasikmalaya tahun pembelajaran 2015/2016, dengan jumlah peserta didik yang akan terlibat dalam penelitian sebanyak 21 orang. Pada tahun pembelajaran sebelumnya paserta didik mengalami kesulitan untuk memahami konsep pada materi Larutan Penyangga. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep ini dilakukan dengan model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Tagart. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL secara signifikan memperlihatkan peningkatan hasil belajar peserta didik baik secara keaktifan dalam pembelajaran dan hasil nilai evaluasi, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang menunjukkan peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada materi pembelajaran Larutan Penyangga . Pengumpulan data dilakukan dengan observasi , angket dan nilai ulangan peserta didik. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran.</p> Rd. Rita nurhayati Saleh Copyright (c) 2022 Jurnal Pakar guru https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 212 217 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOLABORASI DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/53 <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi siswa kelas VII pada konsep sistem organisasi kehidupan melalui model pembelajaran cooperatif learning teknik jigsaw. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan jumlah siswa 40 orang, yang dilakukan dalam dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari empat langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yaitu (1) perencanaan,(2) tindakan, (3) pengamatan,(4) refleksi. Dari analisis terhadap kemampuan siswa sebelum tindakan pada setiap siklus, dibandingkan dengan setelah tindakan, diperoleh kemajuan yang signifikan. Sebelumnya kompetensi keterampilan kolaborasi hanya 44% (katagori kurang), kemudian meningkat menjadi 64% (kategori sedang) di siklus I, dan 84% (kategori baik) pada siklus II. Sedangkan keterampilan komunikasinya berawal dari 48% (katagori kurang), naik menjadi 68% (kategori cukup) pada siklus I, dan 88% (kategori baik) pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi siswa kelas VII pada konsep sistem organisasi kehidupan.</p> K. Saeful Akbar Saeful Copyright (c) 2022 Jurnal Pakar guru https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 189 195 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI METODE DEMONSTRASI GERAK DAN LAGU https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/55 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak pada anak dengan media video film animasi. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas/kelompok A TK Santa Theresia, Bantul. &nbsp;Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan unjuk kerja anak. Data proses kegiatan kemampuan menyimak dengan menggunakan deskreptif kuantitatif, sedangkan unjuk kerja &nbsp;&nbsp;anak dianalisis dengan deskreptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode demonstrasi gerak lagu. Sedangkan media yang digunakan yakni media lagu. Dengan diputarkannya lagu- lagu, anak anak bergerak sambil berhitug satu sampai 10.o. Hasil Penelitian Tindakan Kelas&nbsp; dari siklus I ke siklus II terjadi&nbsp;&nbsp; peningkatan kemampuan menyimak dengan mencapai nilai perkembangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) anak&nbsp; dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain : penilaian observasi dari aspek kemandirian, keberanian dansemangat serta penilaian unjuk kerja dari aspek ketepatan menyebut angka, kelancaran menyebut angka, dan ketepatan urutan angka&nbsp; dari siklus satu diperoleh jumlah prosentase sebesar 45% sedangkan di siklus dua diperoleh hasil sebesar 82.71%. Dengan demikian dari siklus satu ke siklus dua ada peningkatan sebesar 37.71%</p> Damianas Sapti Sri Hartini Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 112 130 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/56 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan strategi pembelajaran <em>Lightening the Learning Climate</em> dalam meningkatkan Pemahaman siswa kelas IX-F SMP Negeri 27 Kota Bandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan Teks Cerpen<em>.&nbsp; </em>Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan, yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi <em>planning</em> (rencana), <em>action </em>(tindakan), <em>observation</em> (pengamatan), dan <em>reflection </em>(refleksi). Adapun responden yang dijadikan sampel adalah 31 orang siswa IX-F SMP Negeri 27 Kota Bandung. Hasil penelitian ini adalah bahwa : Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 8 siswa (25,80%) pada pra tindakan menjadi 20 siswa (64,51%) pada siklus I, dan menjadi 31 siswa (100%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar mengalami penurunan dari 23 orang siswa (74,20%) pada pra tindakan menjadi 11 siswa (35,49%) pada siklus I, dan menjadi 0 orang (0%) pada siklus II. Pemahaman siswa mengenai pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Teks Cerpen meningkat dari 69,35 sebelum diadakannya tindakan menjadi 74,35 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 80,16. Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Teks Cerpen cenderung baik, hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah siswa yang menyatakan menyenangkan sebesar 84,4% dan hanya 15,6% yang menyatakan kurang menyenangkan.</p> Masrifah Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 131 140 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SENI BUDAYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY SECARA DARING https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/57 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui realitas aktivitas siswa kelas VIII-E SMP Negeri 27 Kota Bandung dalam mengikuti KBM secara daring dengan penggunaan Metode pembelajaran inquiri, realita pemahaman siswa pada pelajaran Seni Budaya Pokok Bahasan Menggambar Poster melalui metode pembelajaran inquiri untuk setiap siklus, dan realita pemahaman siswa pada pelajaran Seni Budaya Pokok Bahasan Menggambar Poster melalui metode pembelajaran inquiri untuk setiap siklus. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi terhadap 33 orang siswa. Proses pengumpulan data didapat melalui observasi, tes dan hasil belajar siswa.Pemahaman siswa setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan. hal ini terlihat pada siklus I nilai rata-rata 63,18 termasuk kategori cukup, daya serap 9,09%, ketuntasai belajar 12,12% (4 siswa tuntas belajar). Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,79 termasuk kategori baik, daya serap 49,24%, ketuntasan belajar 63,63% (21 siswa tuntas belajar). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata yang cukup signifikan menjadi 80,15 termasuk kategori sangat baik (rentang 75-85), daya serap 75,90%. ketuntasan belajar 90,90% (30 siswa tuntas belajar). Sehingga hipotesis penelitian terbukti kebenarannya, yaitu melalui penerapan metode pembelajaran Inquiri pada mata pelajaran Seni Budaya Pokok Bahasan Menggambar Poster dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII-E SMP Negeri 27 Kota Bandung.</p> HeldaYuniati Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 141 151 METODE BERCERITA DENGAN VIDEO FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA SISWA https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/58 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak pada anak dengan media video film animasi. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas/kelompok A.2 TK ABA Kepuh wetan Wirokerten, Banguntapan, Bantul. &nbsp;Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan unjuk kerja anak. Data proses kegiatan kemampuan menyimak dengan menggunakan deskreptif kuantitatif, sedangkan unjuk kerja &nbsp;&nbsp;anak dianalisis dengan deskreptif Kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode berceritera. Sedangkan media yang digunakan yakni media video film animasi. Dengan diputarkannya video film animasi, anak menyimak ceritera dalam video film animasi tersebut. Hasil Penelitian Tindakan Kelas&nbsp; dari siklus I ke siklus II terjadi&nbsp;&nbsp; peningkatan kemampuan menyimak dengan mencapai nilai perkembangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) anak&nbsp; dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain : penilaian observasi dari aspek antusias, keaktifan dan konsentrasi dan penilaian unjuk kerja dari aspek faham isi ceritera, lancar menjawab pertanyaan dan tahu pesan ceritera&nbsp; dari siklus satu diperoleh jumlah prosentase sebesar 55% sedangkan di siklus dua diperoleh hasil sebesar 82.77%. Dengan demikian dari siklus satu ke siklus dua ada peningkatan sebesar 27.77%</p> Kasinah Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 152 160 PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI PELAJARAN MATEMATIKA https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/59 <p>Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode team quiz untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami pelajaran matematika. Hal ini dilatar belakngi oleh studi pendahuluan pada Siswa Kelas IX-D SMP Negeri 27 Kota Bandung. Pemahaman siswa terhadap pembelajaran Matematika khususnya mengenai Pokok Bahasan Perpangkatan Dan Bentuk Akar masih kurang di bawah Nilai KKM 75. Terlihat dari 33 siswa memahami pembelajaran Matematika khususnya mengenai Pokok Bahasan Perpangkatan Dan Bentuk Akar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 27 Kota Bandung dengan jumlah responden sebanyak 33 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika mengenai Perpangkatan Dan Bentuk Akar pada akhir siklus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu : a) Nilai rata-rata pre tindakan : 65,76, nilai rata-rata siklus I : 74,85, dan siklus II 81,52, b) Daya Serap pra tindakan : 18,18%, siklus I : 45,90% dan siklus II: 77,27%, c) Ketuntasan belajar pre tindakan : 24,24%, siklus I : 57,57%, dan siklus II: 93,93% dari hasil peneltiain tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan Metode Team Quiz dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada pelajaran Matematika Pokok Bahasan Perpangkatan Dan Bentuk Akar pada siswa Kelas IX D SMP Negeri 27 Kota Bandung tahun pelajaran 2021/2022.</p> Nunung Nuraeni Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 161 172 MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI KIMIA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/61 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui meningkatkan penguasaan materi kimia bagi siswa Kelas XI-MIPA1 di SMA Negeri 2 Sorong melalui pemanfaatan metode tutor sebaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Pemanfaatan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 63,86 menjadi 82,72 pada siklus II, (b) pemanfaatan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa yang dapat dilihat melalui aspek mendengarkan penjelasan pada siklus I sebesar 34,48 % meningkat menjadi sebesar 86,21% pada siklus II. Partisipasi dalam bertanya&nbsp; kepada guru pada saat pennyajian materi oleh guru sebesar 58,62% menjadi 34,48% pada siklus II. Partisipasi dalam mencatat penjelasan siklus 1 sebesar 44,83% meningkat menjadi sebesar 84,48% pada siklus II. Partisipasi dalam mendiskusikan jawaban soal ada LKS dengan teman sekelompoknya pada siklus I sebesar 37,93% meningkat menjadi sebesar 91,38% pada siklus II. Partisipasi dalam menjadi tutor terhadap teman kelompoknya pada siklus I sebesar 31,03% menjadi 89,66%. Partisipasi dalam bertanya pada guru mengenai soal yang tidak mengerti siklus I sebesar 62,07% menjadi sebesar 24,14% pada siklus II. Partisipasi dalam menjawab/mengerjakan soal di papan tulis saat diskusi kelas siklus I sebesar 24,14% menjadi 93,10%. Partisipasi dalam menanggapi jawaban temannya saat diskusi kelas siklus I sebesar 58,62% menjadi 17,24%. Partisipasi dalam menyimpulkan materi pelajaran siklus I sebesar 24,14% menjadi 86,21%. Partisipasi dalam melakukan kegiatan diluar tugas yang diberikan guru siklus I sebesar 43,97% menjadi 3,45% pada siklus II.</p> Juhaeriah Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 182 188 UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBIASAAN BAGI ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL https://ejournal-leader.com/index.php/pakar/article/view/63 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian anak aspek perkembangan sosial emosional dengan metode pembiasaan pada anak kelompok A. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas/kelompok A TK Aisyiyah Bustanul Athfal Piyungan Bantul.&nbsp; Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pembiasaan. melalui kegiatan yang dilaksanakan di rumah dengan pendampingan orang tua. Pembelajaran dilaksanakan dari rumah, tetapi tetap ada tugas yang diberikan kepada anak-anak melalui <em>video call</em> yang disampaikan ke orang tua dan <em>video</em> hasil pembelajaran dari orang tua yang dikirim ke guru. Hasil Penelitian Tindakan Kelas&nbsp; dari siklus I ke siklus II terjadi&nbsp;&nbsp; peningkatan kemandirian anak melalui pembiasaan-pembiasaan pada anak&nbsp; dengan mencapai nilai perkembangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) anak&nbsp; dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain : penilaian observasi dari aspek kemauan sendiri, rutin dilakukan, rapi dan dn tepat, penilaian unjuk kerja dari aspek rapi, tepat,sesuai, tanpa disuruh, rutinitas diperoleh jumlah prosentase sebesar 46.68 % sedangkan di siklus dua diperoleh hasil sebesar 76.90 %. Dengan demikian dari siklus satu ke siklus dua ada peningkatan sebesar 30.22 %</p> Sri Subekti Copyright (c) 2022 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-07-11 2022-07-11 2 2 205 211